Rabu, 28 Oktober 2009

Kota Tarakan




berdasarkan cerita rakyat berasal dari bahasa Tidung kuno yakni dari kata Tarak dan Ngakan, dalam bahasa Tidung Tarak mempunyai arti bertemu sedangkan Ngakan berarti Makan. Kata ngakan merupakan indikasi bahwa para nelayan dulu sering berisitirahat dan makan dipulau ini, yang menjadi tempat pertemuan para nelayan disekitar pulau ini seperti dari daerah Salim batu, tana lia, Pulau bunyu, Sesayap, Sembakung dan lain lain. Tarakan juga sebagai tempat bermuaranya tiga sungai besar diutara Kalimantan Timur seperti sungai Sesayap/Malinau, Sungai Kayan, dan Sungai Sembakung.
Tarakan juga disebut dengan istilah Tengkayu yang dari bahasa Tidungnya berarti daerah yang dikelilingi oleh laut atau Pesisir.,........................




Pulau seluas 241,5 KM yang sebagian besar masih merupakan hutan lindung terutama dipesisir pantai wilayah selatan. Kondisi ini merupakan panorama alam yang indah antara hutan lindung, bukit, hutan konservasi, kelong nelayan, perkebunan, pantai dan peninggalan sejarah berupa tugu jepang dan tugu ostrali.

Menurut sejarah Tarakan pernah menjadi lokasi pertempuran sengit perang dunia ke 2 antara tentara jepang dengan tentara ostrali. Sebanyak 235 tentara ostrali tewas pada pertempuran itu. Di kota Tarakan masih terdapat banyak tugu peringatan tentara ostrali di lokasi yang sekarang menjadi sebuah kompleks militer. Tugu peringatan ini dibangun untuk mengenang tentara ostrali yang tewas dalam upaya membebaskan Tarakan dari pendudukan jepang. Dilokasi lainnya terdapat kuburan tentara jepang yang berada dibekas bunker jepang dikawasan perbukitan .

Obyek wisata di kota Tarakan antara lain Pantai Amal yang berjarak 11 KM dari pusat kota. Pantai ini memiliki panorama nyiur melambai dengan pemandangan yang cukup indah dan letaknya di kecamatan Tarakan Timur. Setiap dua taon sekali di Pantai Amal ini akan diselenggarakan Pesta Adat Tidung yakni "IRAW TENGKAYU".

Sumber: http://budaya-tidung.blogspot.com/2007/04/sejarah-kota-tarakan.html

Continue..

Sejarah SMAN 1 Tarakan

Sekitar tahun 1960 SMA ini adalah merupakan cabang / filial dari SMA Negeri Samarinda ( sekarang SMA Negeri 1 Samarinda ) dipimpin oleh Kepala Sekolah Yacob I Salu. Karena adanya tugas lain, setelah berlibur bepergian beliau tidak kembali. Untuk kelancaran belajar mengajar oleh bidang PMU ( sekarang Bidang Dikmenum ) Kanwil Depdikbud Propinsi Kalimantan Timur untuk priode 1961 – 1975 tugas Kepala Sekolah dipercayakan kepada Bapak Yuslimin Sanlias, BA...................




Sesuai dengan SK mentri P dan K RI – Kepala Inspektorat Tata Laksana tertanggal Jakarta, 30 Juli 1964 nomor 79/SK/III terhitung tanggal 1 Agustus 1964 SMA ini resmi menjadi SMA Negara yang berdiri sendiri baik organisatoris, administratif, maupun di bidang teknik kependidikan.

Kemudian berdasarkan SK Direktorat Pendidikan Umum tertanggal Jakarta, 30 Juli 1965 nomor 18/Dirpu/1965 terhitung tanggal 1 Agustus 1965 SMA Negara ini resmi menjadi SMA Negeri yang berdiri sendiri.

Walaupun SMA ini telah menjadi SMA Negeri namun tantangan-tantangan, hambatan-hambatan, kesulitan-kesulitan dan lain sebagainya masih banyak sekali yang harus diatasi demi kelancaran pelaksanaan proses belajar mengajar yang pada waktu itu belum stabil desegala bidang.
Gedung sebagai sarana tempat melaksanakan proses belajar mengajar masih meminjam / menggunakan sekolah Cina Chiau Tsung Tarakan yang berdasarkan Surat Berita Acara peminjaman / pemakaian tertanggal 7 Juni 1966 nomor 01/P/66 penaggung jawab gedung tersebut adalah Kepala SMP Fajar. Alhamdulillah, sesuai SK Kepala Kantor Wilayah Debdikbud Propinsi Kaltim tertanggal 20 Agustus 1975 nomor D.III/PW – KT/75 terhitung tanggal 20 Agustus 1975 sekolah Cina Chiau Tsung yang dipinjam sebagai tempat pelaksanaan proses belajar mengajar dan kegiatan lainnya oleh Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Propinsi Kaltim secara resmi diserahkan penggunaannya kepada SMA Negeri Tarakan.

Sejak saat itulah SMA Negeri memiliki gedung sendiri. Berkat keuletan Kepala Sekolah dan kerjasamanya dengan para guru / pendidik, baik guru tetap maupun guru honor maka segala tantangan-tantangan, kesulitan, hambatan dapat diatasi sehingga pelaksanaan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar yang akhirnya para siswa siswinya selalu mendapat keberhasilan yang memuaskan

Sumber: http://fruzickstew.blogspot.com/2009/10/sejarah-sman-1-tarakan.html

Continue..

Pertempuran Tarakan (1942)

Pertempuran Tarakan terjadi pada tanggal 11-12 Januari 1942. Meskipun Tarakan hanya pulau berawa-rawa kecil di Kalimantan timur laut di Hindia Belanda, tetapi terdapat 700 sumur minyak, penyulingan minyak dan lapangan udara, yang merupakan tujuan utama Kekaisaran Jepang dalam Perang Pasifik...................



Pertempuran Tarakan
Bagian dari Perang Dunia II
Tarakan.png
Pulau Tarakan
Tanggal 11-12 Januari 1942
Lokasi Pulau Tarakan, Kalimantan
Hasil Kemenangan Jepang
Pihak yang terlibat
Merchant flag of Japan (1870).svg Kekaisaran Jepang Flag of the Netherlands.svg Belanda
Komandan
Mayor Jendral Shizuo Sakaguchi
Kolonel Kyohei Yamamoto Letnan Kolonel S. de Waal
Kekuatan
Lebih dari 6.600 Lebih dari 1.300
Jumlah korban
255 tewas jumlah tewas tidak diketahui, 871 orang menjadi tawanan



Sebelum invasi dimulai, dilakukan penyerangan udara terhadap empat pesawat terbang pada 25 Desember 1941. Pada 28 Desember lima Brewster Bufallo Belanda menyergap delapan Mitsubishi A6M Jepang. Dua atau tiga Buffalo dan dua A6M tertembak jatuh. Seorang pilot Belanda dilaporkan hilang dan seorang lagi tewas. Sebuah pesawat terbang Belanda yang berada di lapangan terbang rusak akibat serangan ini.[1]

Kesatuan di bawah Laksamana Madya Hirose Sueto berangkat pada 7 dan 8 Januari dari Davao dan Jolo ke arah selatan menujut Kalimantan. Di dalamnya terdapat penabur ranjau, pemburu kapal selam, kapal pendarat cepat, dan 16 kapal angkut serta Resimen Tempur ke-56 dan Satuan Khusus Pendarat Angkatan Laut Kure ke-2. Untuk keamanan Armada Perusak ke-4 di bawah Laksamana Muda dan Divisi Perusak ke-2 dan ke-9 disiagakan. Dua kapal pengangkut pesawat terbang amfibi dan 23 pesawat tempur yang berpangkalan di Jolo dipersiapkan untuk memberikan bantuan udara.

Ketika Dornier Do 24 milik Belanda pada 10 Januari 1942 melihat kedatangan armada Jepang, komandan pulau Letnan Kolonel S. de Waal memerintahkan untuk menghancurkan ladang-ladang minyak yang ada.

20.000 tentara Jepang di bawah Mayor Jenderal Sakaguci Shizuo mendarat di pantai timur Tarakan pada tanggal 11 Januari. Sebaliknya pasukan Belanda tidak banyak terkonsentrasi di pantai timur karena pantai barat dinilai lebih sesuai untuk pendaratan pasukan.

Pada akhirnya Jepang berhasil merebut Tarakan dalam dua hari[2] walaupun Belanda berusaha keras mempertahankannya. Lebih dari setengah pasukan Belanda gugur. Selama invasi kapal penabur ranjau Hr. Ms. Prins van Oranje yang berpangkalan di sana berhasil ditenggelamkan ketika berusaha melarikan diri dari kepungan Jepang.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Tarakan_%281942%29

Continue..

Sejarah Tarakan Kota


Sungai Segah dan Sungai Kelay bertemu di Kota Berau sebelum bermuara
ke laut. Pada masa lalu, Kota Berau pernah menjadi lokasi dua kerajaan kecil yaitu
Gunung Tabur dan Sambaliung. Lokasi kedua istana ini berhadap-hadapan, Istana
Kerajaan Gunung Tabur terletak di tepi Sungai Segan sementara istana Kerajaan
Sambaliung berada di tepi Sungai Kelay................



Istana Gunung Tabur kini berfungsi sebagai museum yang berisi berbagai
barang peninggalan kerajaan seperti kursi kerajaan, tempat tidur, keramik termasuk
sebuah meriam yang ditemukan di hutan oleh raja pertama Kerajaan Gunung
Tabur.
TARAKAN
ARAKAN
Kota Tarakan berdasarkan cerita rakyat berasal dari bahasa Tidung Ngakan
yang berarti makan dan Tarak bertemu. Kata makan merupakan indikasi bahwapara
nelayan dulu sering beristirahat dan makan di Tarakan yang menjadi pulau tempat
pertemuan para nelayan dari daerah di sekitarnya.
Tarakan juga disebut dengan istilah Tengkayu yang berasal dari bahasa tidung
berarti daerah yang dikelilingi laut. Pulau seluas 241,5 km yang sebagian besar
masih merupakan hutan lindung terutama di pesisir wilayah pantai Selatan. Kondisi
ini merupakan nuansa panorama alam yang indah antara hutan lindung, bukit,
hutan konservasi, perkebunan, pantai dan peninggalan sejarah berupa tugu Jepang,
bunker, tugu Australia dan sebagainya.
Tarakan merupakan kota pulau yang terletak di dekat perbatasan Sabah,
Malaysia. Menurut sejarah, Tarakan pernah menjadi lokasi pertempuran sengit
pada Perang Dunia ke-2 antara tentara Jepang dan tentara Australia. Sebanyak 235
tentara Australia tewas pada pertempuran itu. Beberapa rumah di Tarakan masih
memiliki meriam tua sisa perang dunia yang diletakkan di halaman rumah sebagai
perlengkapan taman dan pekarangan.
Di Tarakan terdapat tugu peringatan tentara Australia di lokasi yang sekarang
menjadi sebuah kompleks militer. Tugu peringatan ini dibangun untuk mengenang
tentara Australia yang tewas yang berupaya membebaskan Tarakan dari
pendudukan Jepang. Di lokasi lainnya terdapat kuburan Jepang yang berada di
bekas bunker Jepang di kawasan perbukitan.
Obyek wisata di Tarakan antara lain Pantai Amal yang berjarak 11 Km dari
pusat kota. Pantai ini memiliki panorama nyiur melambai dengan pemandangan
yang cukup indah dan letaknya di Kampung Empat.
Sekitar 4 Km dari pusat kota, di Jl Masjid Markoni Gang III terdapat Tugu
Perabuan Jepang yang dibangun pada tahun 1933. Tugu ini berbentuk persegi
empat pipih dilengkapi dengan tulisan Kenji dan merupakan tempat penguburan
abu jenazah orang-orang Jepang yang meninggal.Tempat lain yang dapat dikunjungi

Sumber: http://74.125.153.132/search?q=cache:ry7aGt88a5oJ:www.my-indonesia.info/filedata/1692_506-1234297Kaltim2.pdf+sejarah+irau+tarakan&cd=9&hl=id&ct=clnk&gl=id

Continue..

Minggu, 25 Oktober 2009

Wushu


lmu bela diri Tiongkok (disebut juga Wushu) berakar pada kebudayaan Tradisional Tiongkok kuno dan mempunyai kandungan nilai yang mendalam. Ia mulanya berasal dari aliran Tao dan ada kaitannya dengan kultivasi(peningkatan bathin). Selain meningkatkan moralitas dan keterampilan artistik, juga menyehatkan tubuh, melindungi diri dan mencegah kekerasan, oleh karenanya huruf Tionghoa “WU” yang berarti “bela diri” terdiri dari dua karakter: “stop” dan “tombak”........................





Dalam sejarah Tiongkok kuno, Wushu mulai ada sejak 4000 tahun yang lalu dalam bentuk mirip gulat, contohnya pada legenda kuno “Kaisar Kuning Melawan Chi You”. Semasa Periode Warring (475 – 221 SM), keahlian pedang berkembang. Pada masa Dinasti Han dan Dinasti Tang, nilai yang lebih artistik diperkenalkan dalam ilmu pedang. Contohnya, “Tiga Keajaiban Kaisar Dinasti Tang Besar” yang diungkapkan dalam sajak pujangga terkenal Li Bai, ilmu pedang Pie Min, dan kaligrafi Zhang Xu. Ini menunjukkan bahwa pada masa itu, ilmu pedang mencapai masa keemasannya dalam sejarah Tiongkok kuno bersamaaan populernya bentuk sajak tersebut.

Setelah era dinasti Song dan Yuan, master Taoisme bernama Zhang Sanfeng memperkenalkan Tai Chi. Selanjutnya semasa dinasti Ming dan Qing, telapak Bagua (8 trigram) dan Tinju Xingyi(gaya bebas) tersebar dalam komunitas kultivasi, sedangkan di kalangan rakyat juga muncul dan berkembang tinju Waijia(faksi eksternal) yang gerakannya indah, lentur dan lincah , seperti gaya bunga, gaya tinju panjang, gaya tangan kosong, gaya jungkir balik, gaya cangcorang dan lain-lain, semua berupa teknik Wushu yang berbeda corak. Ilmu bela diri Shaolin yang tersohor dibagi menjadi dua aliran: Aliran Utara dan Aliran Selatan, yang membentuk karakteristik tinju selatan dan tungkai utara.

Selama proses muncul dan perkembangannya, Wushu terbagi menjadi 2 kategori:

Tinju Neijia (Faksi internal) yang menekankan pada kultivasi pribadi. Bentuknya adalah : Tai Chi, Ba Gua, Xing Yi, dll.

Tinju Waijia (Faksi eksternal) yang menekankan pada pelatihan eksternal. Mensyaratkan transformasi bertahap dari pelatihan luar dan kultivasi pribadi untuk mencapai penyatuan jiwa raga. Bentuknya berupa: Hua (gaya bunga), Pao (bedil), Hong (besar), Tinju aliran Selatan, Shaolin, Tong Bi (tangan kosong), Tanglang (cangcorang), Fanzi (jungkir balik) dan Baji (8 jurus), dll.

Tak peduli baik itu Neijia ataupun Waijia, Wushu Tiongkok kuno terdapat berbagai senjata yang dipergunakan, misalnya pisau, tombak, pedang, kapak, pengait dan garpu tusuk, yang semuanya disebut “alat-alat Wushu”.

Berbicara tentang tradisi Wushu Tiongkok, ia meliputi kultivasi karakter moral, apresiasi seni, kesehatan fisik dan ketahanan tubuh. Ia mempunyai arti mendalam pada segi teknik gerakan dan keterampilan seni. Oleh karenanya, Wushu adalah salah satu bagian penting yang diwariskan Dewa kepada manusia dalam kebudayaan luhur Tiongkok.

Sumber: http://www.zhengjian.org/zj/articles/2009/4/12/58903.html

Continue..
Template by : kendhin x-template.blogspot.com