BLACK’Z 7T2 adalah sebuah genk persahabatan yang membuat aku tau betapa indahnya persahabatan dan persaudaraan.
Terbentuk dari inspirasi taekwondoin-taekwondoin Tarakan, ranting SMPN 2 Tarakan yang sekarang berubah menjadi ranting Kodim. Kami ( saya, wahyu, ely, dika,) dulunya adalah siswa dari SMPN 2 Tarakan. Kami berlatih bersama-sama, sampai saatnya datang seseorang yang umurnya sekitar 5 tahun lebih tua dari kami. Dia Herman.
2 tahun berlalu, saya, ely dan wahyu mendapatkan kesempatan mengikuti Kejurda di Balikpapan untuk pertama kalinya. Setelah Kejuaraan, ranting kami pun membuka penerimaan siswa baru. Dan datanglah Hemas, Tasya dan Hendra. Dari sekian banyak Taekwondoin, bisa di bilang, di ranting kami itu, Cuma kami ber 7 lah yang aktif. Hingga kami sering membuat janji bersama, memakai baju yang sama. 1 tahun kemudian, kami ber 7 di berikan kesempatan lagi untuk mengikuti Kejurda di Kutai Barat. Keakraban kami smakin terbentuk.
Seusai Kejurda, kembali ke Tarakan, seorang kakak kami yang walaupun belum pernah mngikuti kejuaraan bersama kami, tapi dia begitu akrab dengan kami. Karena dia memang orang yang gampang bergaul. Pada tanggal 27 Juni 2009, kami membentuk sebuah genk . yang di resmikan pada tangga 7 -07 – 2009. kami diskusikan bersama, nama apa yang pantas untuk genk kami ini. Akhirnya, berkat pemikiran bersama, Kami mendapatkan sebuah nama, yaitu “BLACK’Z 7T2” yang artinya, 7 taekwondoin tarakan. Dari situ, kami mulai membuat pribadi kami lebih kompak satu sama lain. KT Motor-motor kami, kami beri tulisan taekwondo, jaket kami, kami bordir dengan nama BLACK’Z 7T2.
Kesempatan datang lagi pada kami, dan untuk kali ini, semua anggota genk kami, dapat mengikutinya. Kami mengikutui TC dari pagi, siang, hingga malam bersama-sama. Kami tidak hanya mau menjadi sebuah genk untuk peshabatan, tapi juga untuk keimanan kami. Setiap adzan berkumandang, kami selalu meminta izin untuk melaksanakan kewajiban kami sebagai umat manusia terlebih dahulu. Tiba hari H Kejuaraan di Samarinda. Kami mendapatkan sedikit rejeki sebagai uang saku. Dan sepulang dari sana, kami membeli helm seama persis antara satu dan lainnya. Kini, kami semakin kompak, dan semoga itu untuk selamanya.
0 komentar:
Posting Komentar